5 Rekomendasi Film Sejarah Islam Terbaik, Beberapa moment mengandung bawang.

 Kisah para tokoh-tokoh muslim di Dunia sangat mencuri perhatian bagi kalian yang menyukai film-film sejarah. Film yang disuguhkan dalam beberapa rekomendasi ini sangat menggetarkan jiwa. Selain peran para tokoh dan film yang memberikan banyak pelajaran. Film ini dikemas menarik sehingga kisahnya terasa lebih ringan. Film-film ini menuai banyak respon positif lho. Sebab, beberapa film ini menampilkan kisah yang sesuai dengan sejarah yang ada.


Penasaran film apa saja ? Yuk simak sharing dari aku. Cekidootttt


1. Umar bin Khattab (Kisah Sang Al-Faruq)


    Ada satu film islam berseri dari episode 1 – 30  yang sangat fenomenal, karena dalam pembuatannya menghabiskan biaya sekitar 200 juta Riyal atau kalau di rupiahkan sebanyak 6.7 milyar, dan film ini sangat sukses ketika di luncurkan, terutama di negara berpenduduk muslim. Terutama buat saya pribadi, film ini adalah salah satu film terbaik yang pernah ada. Nah teman-teman, dalam serial Umar bin Khattab ini banyak pelajaran yang dapat kita ambil.

    Seperti judulnya, film religi ini sendiri tentunya mengisahkan tentang perjalanan hidup Umar bin Khattab selaku sahabat Rasulullah sekaligus khalifah Islam ke-2 selepas meninggalnya Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wassalam.

    Umar bin Khattab adalah sosok sahabat yang pemberani dan teguh pendiriannya terhadap kebenaran, terkenal keras namun berhati lembut, oleh Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wassalam Beliau di beri julukan AL Faruq, yang artinya adalah orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

    Pada saat beliau memimpin pemerintahan islam sebagai khalifah, Islam menjadi kekuatan besar di jazirah Arab, menaklukan kekaisaran sasaniyah hanya dalam waktu 2 tahun dan berhasil menaklukan 2/3 kekaisaran romawi.

    Pada akhir hayat Umar bin Khattab menuai kesedihan yang mendalam bagi muslim. Sebagaimana di riwayatkan. Umar bin Khattab sedang memimpin shalat berjamaah kemudian seseorang dengan sengaja menusuknya dengan pisau dari belakang. Dan hal itulah menjadi hari terakhir Umar bin Khattab memimpin para muslim dalam melaksanakan shalat. 

    Sebagai salah satu tayangan religi tentang sejarah Islam di masa jahiliyah, film Umar bin Khattab sendiri tidak hanya berpusat kepada sosok Umar saja, namun juga turut mengisahkan tentang tokoh penting lain seperti pembebasan budak Bilal dan Umayah oleh sosok Khalifah Abu Bakar, kejahatan Abu Jahal dan Abu Lahab terhadap Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam, dan juga tentang beberapa sahabat lain seperi Khalid bin Walid, Hamzah bin Abdul Muthalib, Ali bin Abi Thalib.

    Dalam Film ini dapat kita tarik pelajaran bagaimana seorang Umar bin Khattab yang terkenal sangat kuat dan tegas memiliki hati yang sangat lembut pada sesama manusia tapi sangat tergas pada aturan Islam. Dengan kedermawanan yang beliau miliki membawanya menjadi salah satu Khalifah terbaik muslim yang kerap diperbincangkan oleh beberapa pemimpin negara lainnya.

2. Fetih 1453 (Kisah Penakluk Konstantinopel)

    Fetih 1453 adalah sebuah film sejarah Islam yang menceritakan sebuah kisah seorang pemuda usia 21 tahun mampu menaklukan Konstantinopel yang terkenal dengan tembok bersejarah yang terkuat dan sangat sulit di tembus. Namun, Konstantinopel ambruk di tangan Muhammad Al-Fatih sebagai pemimpin pasukan terbaik dan ribuan pasukan muslim terbaik pada zamannya.

    Alur cerita diawali dengan suasana kota Madinah. Dimana Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam mengucapkan sebuah hadist, "Kota Konstantinopel akan jatuh ketangan Islam. Pemimpin yang menaklukannya adalah sebaik-baiknya pemimpin dan pasukan yang berada dibawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." (H.R Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335.

    Kemudian berganti beberapa masa saat Mehmed II (Muhammad Al-Fatih), anak dari Sultan Murad II dilahirkan di kota Edirme, Turki pada tanggal 29 1432 M. Bersamaan dengan lahirnya Mehmed II, banyak keajaiban yang terjadi seperti banyak kuda melahirkan anak kembar, hasil panen mencapai empat kali setahun dan beberapa keajaiban lainnya.

   Menginjak umurnya yang ke-12 tahun, Mehmed II diangkat menjadi sultan, karena Ayahnya tidak mampu menyelesaikan perang dingin antara penasihat dan pemberontak. Hal ini dilakukan setelah anaknya, Aladdin meninggal dunia tanpa disangka-sangka.

   Akan tetapi, kedudukan Sultan Mehmad II ini tidak bertahan lama. Perdana Mentri Halil Pasha membuat Sultan Murad II kembali berkuasa karena adanya kemungkinan ancaman serangan dari tentara salib. Mehmed II pun dikirim ke Saruhan Sancagi, 

    Suatu ketika Mehmed II kembali dipanggil pulang ke Edirne dan dinaikkan menjadi sultan kembali karena Sang Ayah Sultan Murad II meninggal dunia. Berita tersebut sampai ke Kaisar Konstantinopel dan membuat mereka berbahagia. Namun, penasihat Kaisar Adipati Notaras justru merasa takut, karena Mehmed II yang menjadi Sultan Ottoman. Ia mengetahui bahwa Sultan Mehmed II mempelajari ilmu ketentaraan dan beberapa ilmu lainnya hanya untuk menaklukan Konstantinopel.

  Pada akhir film penonton akan menyaksikan bagaimana Sultan Mehmed II dan pasukannya menaklukan Konstantinopel. Akan banyak strategi yang cemerlang yang Sultan Mehmed lakukan, kemudian bagaimana Sultan Mehmed II tetap menjaga kekuatan dalam menyerang Konstantinopel yang nyaris membuat beberapa pasukan muslim menyerah. Tertulis dalam sejarah bahwa Sultan Mehmed II melakukan Shalat berjamaah sesaat sebelum melakukan penyerangan terdahsyat ke Konstantinopel yang membuat Kekaisaran mereka mulai runtuh dan ketakutan.

3. Uwais Al-Qarni (Kisah pemuda yang terkenal di Langit)


   Film Uwal Al-Qarni menceritakan tentang seorang pemuda di zaman Nabi Sallallahu Alaihi Wassalam yang hidup miskin dan memiliki penyakit sopak pada tubuhnya. Hidup penuh dengan kekurangan tapi beliau adalah sosok yang sholeh dan sangat berbakti pada ibunya yang sudah tua, hal tersebut yang membuat Rasulullah Sallallahi Alaihi Wassalam mengenalnya meskipun belum bertemu. Akhlak Uwais Al-Qarni yang sangat mulia membuatnya terkenal di Langit. 

    Uwais Al-Qarni senantiasa merawat dan memenuhi setiap permintaan ibunya. Salah satunya ingin beribadah haji. Namun karena berasal dari keluarga miskin dan tidak memiliki kendaraan, Uwais Al-Qarni pun memutuskan untuk menggendong ibunya dari Yaman menuju Mekkah untuk beribadah haji. 

     Dari kisah Uwais Al-qarni dapat kita ambil pelajaran bahwa kebaikan yang telah ia curahkan kepada Ibunya dengan memuliakan dan berbakti walaupun dalam keadaan yang sangat kekurangan dapat mengantarkan beliau mendapatkan predikat penghuni langit dari Rasulullah Sallallahu Alaihi Wassalam.


4. Khalid bin Walid (Kisah Si Pedang Allah)


   Film Khalid bin Walid mengisahkan seorang pemuda yang dijuluki sebagai pedang Allah ketika beliau memasuki Islam. Bagaimana kisah Khalid bin Walid sehingga mendapati julukan Si Pedang Allah ?

   Berawal dari Khalid bin Walid dilahirkan kira-kira 17 tahun sebelum masa pembangunan Islam, Ayahnya bernama Walid dan ibunya bernama Lababah. Khalid termasuk keluarga Nabi yang sanhgat dekat. 

     Ayah Khalid bin Walid dan beberapa orang pamannya adalah orang-orang terpandang dimata rakyat. Hal ini memberikan dorongan keras kepada Khalid untuk mendapatkan kedudukan yang terhormat. Sebab itulah ia menceburkan dirinya kedalam seni peperangan dan seni bela diri. Bahkan dibeberapa waktu ia malah mempelajari keahlian mengendarai kuda, memaikan pedang dan memanah. Dia juga mencurahkan perhatiannya kedalam hal memimpin angkatan perang. Bakat-bakatnya ditambah dengan latihan keras telah membina Khalid menjadi sosok yang luar biasa. Keberanian dan kemahirannya membuat setiap orang kagum padanya.

   Dari masa kanak-kanaknya Khalid bin Whalid telah menonjol diantara teman-temannya, Khalid berhasil menduduki posisi istimewa dihati rakyat. Kemudian Khalid menanjak menjadi pemimpin Quraisy yang dimana saat itu kaum Quraisy sangat membenci Islam dan para penganut Islam. Orang-orang Quraisy sangat mencintai kebiasaannya, sebab itulah mereka mengangkat senjata untuk memerangi orang-orang Islam. Tunas Islam harus dihancurkan sebelum tumbuh berakar dan semakin kuat. Khalid sebagai pemuda Quraisy yang sangat pemberani berdiri digaris paling depan dalam memerangi orang-orang Islam.

   Khalid bahkan menjadi panglima perang kamu kafir Quraisy saat Perang Uhud yang berhasil meluluhlantakkan kaum Muslimin. Pada saat Perang Khandaq, Khalid mendapat tugas untuk membunuh Nabi Muhammaad Sallallahu Alaihi Wassalam. Saat itu, hampir saja Rasulullah terbunuh. Setelah peristiwa itu, Khalid bin Walid mendapat surat dari saudaranya yang baru masuk Islam. Dalam surat itu terdapat ucapan Rasulullah yang memuji kekuatan dan kecerdikan Khalid bin Walid yang membuat Khalid justru terheran-heran, bagaimana mungkin seseorang yang hampir ia bunuh malah memujinya.
    
    Khalid kemudian memantapkan hatinya dan bertemu Rasulullah untuk memeluk agama Islam. Ketika Khalid bin Walid memeluk Islam, Rasulullah sangat berbahagia, karena Khalid mempunyai kemampuan berperang yang dapat digunakan untuk membela Islam dan meninggikan kalimatullah dengan perjuangan jihad.
    
      Dalam banyak kesempatan Khalid bin Walid diangkat menjadi komandan perang dan menunjukkan hasil yang gemilang atas segala upaya jihadnya. Betapa pun hebatnya Khalid bin Walid dalam medan pertempuran, dengan bebagai luka yang menyayat badannya namun ternyata kematiannya diatas ranjang.

       Khalid bin Whalid menyesali harapan untuk mati syahid di medan perang ternyata tidak tercapai dan Allah menghendakinya meninggal di atas tempat tidur. Ketika Khalid menyesali kematiannya saat itulah umar berkata bahwa Allah berkehendak atas kematiannya diatas kasur karena Allah tidak rela jika pedang-Nya dipatahkan oleh orang kafir, hanya Allah yang berhak atas pedang-Nya.

       Dari Kisah Khalid bin Walid dapat kita pelajari tentang keberaniannya dalam membela Islam hingga Allah pun memberikannya kekuatan sebagaimana yang telah di riwayatkan bahwa sebanyak apapun luka pedang dan panah pada tubuhnya hanya Allah lah yang mampu mematahkan pedang-Nya.


5. Hamzah bin Abdul Muthalib (Kisah Sang Singa Allah)


    Hamzah bin Abdul Muthalib merupakan sahabat, paman, sekaligus saudara sepersusuan Nabi yang memeluk agama Islam pada periode pertama atau dikenal sebagai as-sabiqun al-awwalun. Hamzah sangat menganal dan menyayangi Muhammad. 

    Ketika Muhammad sedang berupaya untuk menyebarluaskan dakwah mengenai ajaran agama Islam, Hamzah masih belum menjadi seorang Muslim. Akan tetapi, rasa hormat untuk melindungi Nabi Muhammad selalu ada pada dirinya. Bahkan ia tidak pernah rela jika ada salah seorang yang menjelekkan atau menyakiti keponakannya itu.

    Suatu waktu seseorang dari kaum Quraisy menjelek-jelekan Muhammad dan kabar tersebut didengar oleh Hamzah sampai membuatnya sangat marah. Meskipun saat itu Hamzah belum masuk Islam tapi Hamzah tetap tidak rela jika keponakannya tersakiti.

   Dengan suara lantang Hamzah membela keponakannya sambil memukuli Abu Jahal dan menyatakan kepada kaum Quraisy perihal dirinya sudah mengikuti ajaran Muhammad. Hal tersebut membuat kaum Quraisy gelisah karena dengan pernyataan Hamzah ini akan membuat kaum muslimin akan semakin banyak.

  Mendengar apa yang telah terjadi kepada Hamzah, Rasulullah mendoakan untuk keteguhan hati Hamzah agar masuk ke Islam. 

   "Sejak masuk Islam, Hamzah mempersembahkan semua kekuatan, kemampuan, serta hidupnya untuk Allah dan agama, sampai Nabi memberinya gelar agung Assadullah wa Asadu Rasulihi (Singa Allah dan Rasul-Nya)," tulis Khalid Muhammad Khalid dalam bukunya Biografi 60 Sahabat Rasulullah SAW tentang Hamzah bin Abdul Muthalib, Singa Allah dan Pemimpin Para Syuhada.

 Saat Perang Badar, Hamzah dipercaya untuk menjadi pemimpin pasukan yang berhasil meluluhlantakkan kaum Quarisy sehingga membuat mereka sangat kecewa dan memiliki dendam terdalam sehingga ingin membunuh Hamzah diperang berikutnya, yakni Perang Uhud. Rasa amarah dan dendam kaum Quraisy hingga membuat sayembara pembunuhan Hamzah bin Abdul Muthalib.

    Naas, Hamzah bin Abdul Muthalib pun tewas oleh tombak milik budak bernama Wahsyi saat Perang Uhud berlangsung. Kematian Hamzah dalam Perang Uhud diketahui oleh Rasulullah dan manjadi luka terdalam yang membuat seluruh kaum muslimin gempar.

    Rasa cinta Nabi kepada Hamzah sangat besar. Dari peristiwa itu turunlah sebuah surah An-Nahl ayat 125-128 sebagai penghormatan untuk Hamzah yang telah mendapat pahala di sisi Allah. Sejak masuknya Hamzah dalam Islam memberikan napas baru bagi kaum Muslimin karena keteguhannya dalam membela dan melindungi utusan Allah hingga Hamzah bin Abdul Muthalib diberikan gelar Sang Singa Allah.


Itu dia beberapa film sejarah Islam yang sangat rekomendasi dan akan memberikan banyak pengetahuan baru untuk kita dan dapat menarik banyak pelajaran disetiap film yang kita tonton.

Sampai jumpa di Rekomendasi Film berikutnya guyssss....



Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Rekomendasi Film Tentang Pesawat, Diangkat dari Kisah Nyata.

Gedung Seribu Pintu ? Mengenal Sejarah Wisata Lawang Sewu yang Penuh Misteri

Not Maldives, this is INDONESIA.